Dikisahkan Nabi Musa menginngnkan
Ilmu Laduni, kemudian nabi Musa mengikuti tata cara yang di berikan oleh Nabi
Khidir. Pada suatu saat terjadi perbicangan antara keduanya.
Nabi Musa, “ aku ingin engkau
memberi ku manfaat, semoga berguna bagiku nanti.”
Nabi Khidir berkata, “ wahai penuntut ilmu! Orang yang
berkata itu lebih sedikit merasa bosan daripada orang yang mendengar. Karenanya,
janganlah engkau membuat teman-temanmu merasa bosan kala engkau berbicara kepada mereka. Ketahuilah!
Hatimu adalah wadah, maka perhatikan isi yang kau masukan kedalam wadah itu. Jauhilah
dunia dan lemparkan jauh ke belakangmu, karena dunia bukan tempat menetap
bagimu, dunia hanya tempat untuk mencari rezeki sekedarnya, tempat mencari
bekal untuk akhirat, relakan dirimu untuk bersabar, dan lepaskan diri dari
dosa.
Musa! Luangkanlah waktu dan
pikiranmu padailmu jika engkau mem
ang menginginkanya, karena ilmu hanya
didapatkan orang yang meluangkan seluruh waktu dan pikiranya. Namun, jangan
terlalu memperbanyak ilmu, karena ada ilmu yang tidak jelas( sulit dipahami). Banyak
bicara memperburuk citra orang yang berakal dan memperlihatkan
keburukan-keburukan orang yang lemah akal. Tempuhah kesederhanaan, karena
sederhana adalah bagian dari taufik dan tuntunan. Berpalinglah dari orang-orang
yang bodoh dan tindakan sia-sia yang mereka lakukan, bersabarlah menghadapi
orang-orang yang kurang berakal, karena itu merupakan tindakan orang bijak
sekaligus hiasan bagi orang berilmu. Saat orang bodoh mencelamu, diamlah dengan
sabar, dan tinggalkan dia, karena kebodohan dan celaan terhadapmu yang tersisa
dalam dirinya, jauh lebih banyak dan lebih besar.”
Bagaiaman gan? Sangat nancep
banget yak?
Semoga nasihat yang diberikan
Nabi Khidir kepada Nabi Musa juga Bisa bermanfaat Bagi kita yang sedang
menuntut ilmu. Amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar